Jumat, 26 September 2008

Marcapada yang Mansukh



Ah, ternyata malam yang Khusuf.

Sambil merebahkan tubuh diatas rumput yang segar ini. Menyepi tanpa lagi desis beredelan Diskriminasi yang selalu menuai Kontroversi. Malam hari yang brilian ketimbang siang hari tadi. Marcapada ini terasa lebih terasa mengagumkan, ditemani suara angin yang berdebur sepanjang malam, begitu menyenangkan hati sambil merenung sesekali.

"Ternyata aku ini sedang menyadari sikap yang kuklaim tentu Definitif, yaitu siap untuk kalah dalam perjuangan ini. Entah kuklaim sebagai pecundang, entah Plin-plan. Dengingan ocehan hati semangatkan gelorakan kibaran bendera putih, ketimbang berjuang. Sehingga semangatku hanyut dengan sendirinya, Sepertinya sudah lupa berdiri lagi. Meski terdengar deringan alat komunikasi yang begitu memekakan telinga, tetapi tak menggoyahkan keinginanku untuk sendiri."

Dan, mungkin ini hanyalah sebagian besar proses seorang Martyr yang tak pernah memiliki lagi nyawa yang tak lagi terus kupompa. Hingga nyawa itu seperti tak layak jika Ia beri kehidupan.

Maka kuterima, kuterimakan dengan Ikhlas atas pemberian-Nya. Meski Ia yang selama ini tak kukenali, dan kuyakini Ia menyayangi.

..Selamat tinggal bahagiaku...


febrifabiansoemantri

Tidak ada komentar: