Jumat, 26 September 2008

Kutuang Imaji dan lewati Mimpi.


Semua berlalu begitu saja, dilupakan, seakan tak pernah terjadi. Memori adalah fakta tak nyata yang selalu menjadi misteri. Tak kunjung henti menemukan solusi yang tak akan pernah nyata lagi. Berulang kali untuk kuulangi, meski tak pernah menjadi Serasah yang Sakhi. Melainkan Serasah yang tak henti meracuni setiap dinding nadi. Sehingga jawaban adalah hanya mimpi.

Jika semua kebahagiaan yang berarti berada dalam Memori, maka kelak yang kudapat hanyalah sepah yang tak lagi memili sari. Lalu apa guna jika sederetan konsekuensi yang kuambil hanyalah sebagai sesuatu yang menggoyahkan hati yang tak pernah kunjung henti? Menari diatas penderitaan sendiri, tersenyum meski tak ingin. Terlalu banyak rahasia dibalik Imaji yang kurangcang menjadi sebuah mimpi sebagai teman tidurku dan terlelap nanti. Apakah mati? Sehingga aku ini bisa terus bermimpi tanpa terbangun sedetik pun dari terlelapnya berimajinasi? Harapku.. Kian menggelora dalam mimpi ini, dan mati. Adalah titik temu sebagai solusi yang selama ini kucari.





febrifabiansoemantri.

Tidak ada komentar: